LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR 2
Sel
Galvanik
Tanggal
: 07 April 2014
Disusun Oleh:
Nama: Ghina Rahmawati
Nim: 1113016200012
Kelompok 1 Kimia 2a (Kloter 1)
1.
Khansa Nur Haida Muhsin 1113016200002
2.
Raden Rizka Pratiwi 1113016200016
3.
Mega Firdhania 1113016200018
Program Studi Pendidikan Kimia
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Alam
Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah
Jakarta
2014
I.
JUDUL PRAKTIKUM
Sel
Galvanik
II.
TANGGAL PRAKTIKUM
Senin,
07 April 2014
III.
TUJUAN PRAKTIKUM
1.
Mengamati voltase yang dihasilkan dari
sel galvani.
2.
Membuat jembatan garam dari bahan yang
berbeda-beda.
3.
Menguji jembatan garam yang telah dibuat
kedalam sel galvanic dan mengamati voltasenya.
IV.
LANDASAN TEORI
Peralatan
percobaan untuk menghasilkan listrik dengan memanfaatkan energy redoks spontan
disebut sel galvanic atau sel volta, diambil dari nama ilmuwan Italia Luigi
Galvani dan Alessandro Volta yang membuat versi awal dari alat ini (Chang,
2005:197). Suatu sel galvani menghasilkan listrik karena adanya perbedaan daya
Tarik dua elektroda terhadap electron, sehingga electron mengalir dari yang
lemah ke yang kuat daya tariknya. Jika daya Tarik itu disebut potensial
elektroda, maka perbedaan potensial kedua elektroda disebut potensial sel atau
daya gerak listrik (DGL) sel dalam satuan volt (V) (Syukri, 1999:527)
Mengikuti
apa yang dikatakan Michael Faraday, para ahli kimia menyebut sisi
berlangsungnya oksidasi dalam sel elektrokimia sebagai anoda dan sisi
berlangsungnya reduksi sebagai katoda (Oxtoby, 2001:378)
Untuk
melengkapi rangkaian listriknya, kedua larutan harus dihubungkan oleh suatu
medium penghantar agar kation dan anion dapat bergerak dari satu kompartemen
elektroda ke kompartemen elektroda lainnya. Persyaratan ini terpenuhi oleh jembatan
garam yang dalam bentuk sederhananya berupa tabung U terbalik yang berisi
larutan electron inert, seperti KCl atau NH4NO3 yang
ion-ionnya tidak akan bereaksi dengan ion lain dalam larutan atau dengan
elektroda (Chang, 2005:197)
V.
ALAT DAN BAHAN
Alat:
Kabel
penghubung 2 buah
Gelas
air mineral 2 buah
Amplas 1 lembar
Tabung
U 1 buah
Multimeter 1 buah
Bahan:
Lempengan
Zn 1 lempeng
Lempengan
Cu 1 lempeng
ZnSO4
1M 15 ml
CuSO4 15 ml
Agar-agar 1 bungkus
Melon secukupnya
Pepaya secukupnya
Mangga secukupnya
Bengkoang secukupnya
VI.
LANGKAH KERJA DAN HASIL
No.
|
Langkah Kerja
|
Hasil
|
1.
|
Memasak
agar-agar dan ditambahkan bubuk KCl
|
|
2.
|
Memasukkan
agar-agar yang masih panas ke tabung U.
|
|
3.
|
Mengiris
buah-buahan menjadi bentuk U
|
|
4.
|
Menuang 15 ml
ZnSO4 ke dalam gelas 1 dan 15 ml CuSO4 ke dalam gelas
2.
|
|
5.
|
Mengamplas
batang Zn dan batang Cu sampai bersih
|
|
6.
|
Menjadikan
kedua batang tersebut sebagai elektroda. Batang Zn untuk elektroda larutan
ZnSO4 dan batang Cu untuk elektroda CuSO4.
Menghubungkannya dengan kabel penghubung dan voltmeter di tengahnya.
|
|
7.
|
Menggunakan
jembatan garam agar-agar dan dilihat voltasenya setiap 2 menit.
|
2 menit
pertama 0,95V
2 menit kedua
0,96V
2 menit ketiga
0,97V
|
8.
|
Menggunakan
jembatan garam melon dan dilihat voltasenya setiap 2 menit.
|
2 menit
pertama 0,90V
2 menit kedua
0,90V
2 menit ketiga
0,90V
|
9.
|
Menggunakan
jembatan garam pepaya dan dilihat voltasenya.
|
2 menit
pertama 0,87V
2 menit kedua
0,88V
2 menit ketiga
0,89V
|
10.
|
Menggunakan
jembatan garam mangga dan dilihat voltasenya setiap 2 menit.
|
2 menit
pertama 0,87V
2 menit kedua
0,87V
2 menit ketiga
0,87V
|
11.
|
Menggunakan
jembatan garam bengkoang dan dilihat voltasenya setiap 2 menit.
|
2 menit
pertama 0,91V
2 menit kedua
0,90V
2 menit ketiga
0,91V
|
VII.
ANALISIS DATA
Ø ZnSO4
(aq) 1M yang digunakan sebanyak 15 ml
Ø CuSO4
(aq) 1M yang digunakan sebanyak 15 ml
Ø Jembatan
garam yang digunakan adalah agar-agar, melon, papaya, manga, bengkoang.
No.
|
Jembatan garam
|
Voltase
|
Voltase
rata-rata
|
||
2 menit ke-
|
|||||
1
|
2
|
3
|
|||
1.
|
Agar-agar
|
0,95V
|
0,96V
|
0,97V
|
0,96 V
|
2.
|
Melon
|
0,90V
|
0,90V
|
0,90V
|
0,90 V
|
3.
|
Pepaya
|
0,87V
|
0,88V
|
0,89V
|
0,88 V
|
4.
|
Manga
|
0,87V
|
0,87V
|
0,87V
|
0,87 V
|
5.
|
bengkoang
|
0,91V
|
0,90V
|
0,91V
|
0,91 V
|
VIII.
PEMBAHASAN
Seperti
yang telah dikemukakan dalam dasar teori bahwa sel galvanic atau sel volta
adalah peralatan percobaan untuk menghasilkan listrik dengan memanfaatkan
energy redoks spontan (Chang, 2005:197). Untuk itu dalam percobaan ini kami
mengamati voltase yang dihasilkan dari sel galvani. Voltase yang ditunjukkan
voltmeter adalah selisih potensial listrik. Listrik yang terjadi dihasilkan
dari aliran electron dari batang Zn sebagai anoda ke batang Cu sebagai katoda.
Reaksi keduanya adalah:
Katoda: Cu2+ (aq) + 2e à
Cu (s) (reduksi)
Anoda: Zn (s) à
Zn2+ (aq) + 2e (oksidasi)
Cu2+ (aq) +
Zn (s) à
Cu (s) + Zn2+ (aq)
Jembatan
garam yang kita gunakan dalam percobaan ini adalah tabung U yang diisi
agar-agar dan KCl, manga, papaya, melon, dan bengkoang yang di bentuk U. Selama
reaksi redoks keseluruhan berjalan, electron mengalir keluar dari anoda (Zn)
melalui kawat dan voltmeter menuju katoda (Cu). Di dalam larutan kation-kation
(Zn2+, Cu2+, dan K+ ) bergerak kearah katoda,
sementara anion-anion (SO42- dan Cl- )
bergerak ke anoda. Tanpa jembatan garam yang menghubungkan kedua larutan, terjadinya
penumpukan muatan positif dalam kompartemen anoda (karena pembentukan ion Zn2+)
dan muatan negative dalam kompartemen katoda (terjadi ketika sebagian Cu2+
tereduksi menjadi Cu) tentunya dengan cepat akan menghentikan kerja sel (Chang,
2005:197). Selain itu jembatan garam juga berguna untuk menetralkan kelebihan
atau kekurangan muatan dari ion-ion yang ada di dalam larutan di dalam kedua
bejana selama reaksi elektrokimia berlangsung (Anonim, 2013).
Pada
elektroda tembaga, atom tembaga kehilangan elektronnya dan memasuki larutan
sebagai ion Cu2+. Electron dari tembaga mengalir melalui kawat dan
lingkar arus pengukur listrik menuju elektroda perak (dalam percobaan ini Zn).
Disini ion Ag+ (dalam percobaan ini Zn2+) memperoleh
electron dan mengendap sebagai logam perak (dalam logam ini seng). Tanpa adanya
jembatan garam setengah sel tembaga akan kelebihan Cu2+ dan
bermuatan positif, dan sebaliknya (Petrucci, 1985:10).
Dari
percobaan menggunakan jembatan garam yang berbeda-beda, didapati bahwa voltase
yang dihasilkan dengan jembatan garam agar-agar lebih besar dibandingkan
jembatan garam yang digunakan buah-buahan. Ini disebabkan kita mencampurkan KCl
dengan massa yang banyak sehingga konsentrasi garam di dalam agar-agar menjadi
tinggi. Selain itu gerakan-gerakan yang praktikan lakukan membuat elektroda
tidak stabil dan voltase berubah-ubah.
IX.
KESIMPULAN
Dari
percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan:
1.
Sel volta mengubah energy kimia menjadi
energy listrik.
2.
Jembatan garam agar-agar menghasilkan voltase
yang lebih tinggi dibanding jembatan garam buah-buahan.
3.
Gerakan elektroda / gangguan
mempengaruhi voltase.
X.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Jilid II.
Jakarta: Erlangga. 2005.
Oxtoby, David W. Kimia Modern Jilid I. Jakarta: Erlangga.
2001.
Petrucci, Ralph H. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid
III. Jakarta: Erlangga. 1985.
Syukri, S. Kimia Dasar. Bandung: Penerbit ITB.
1999.
Anonim. Sel Galvani. www.ilmukimia.org/2013/05/sel-galvani.html.
Diakses Sabtu, 12 April 2014 pukul 11.23 WIB.