Sabtu, 02 Agustus 2014

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 2 BIOKIMIA

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR 2

Biokimia
Tanggal : 21 April 2014


Disusun Oleh:
Nama: Ghina Rahmawati
Nim: 1113016200012

Kelompok 1 Kimia 2a (Kloter 1)
1.      Khansa Nur Haida Muhsin     1113016200002
2.      Raden Rizka Pratiwi               1113016200016
3.      Mega Firdhania                       1113016200018

Program Studi Pendidikan Kimia
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
2014


       I.            JUDUL PRAKTIKUM
Biokimia

    II.            TANGGAL PRAKTIKUM
Senin, 21 April 2014

 III.            TUJUAN PRAKTIKUM
1.      Mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada uji karbohidrat.
2.      Mengetahui kandungan yang terdapat pada pati.

 IV.            LANDASAN TEORI
Ilmu biokimia menjelaskan proses-proses reaksi kimia yang terjadi di dalam sel hidup (Bintang, 2010:1). Proses biokimia yaitu proses yang terjadi dalam makhluk hidup (organisme). Organisme tidak lain adalah kumpulan berbagai senyawa kimia yang bercampur, bereaksi, dan berinteraksi satu sama lain dengan cara dan susunan yang rumit, tetapi terorganisasi dengan baik sekali. Empat kelompok senyawa penting dalam organisme yaitu protein, karbohidrat, lipid, dan asam nukleat (Syukri, 1999:713)
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang mengandung atom hydrogen dan oksigen dengan rumus umum Cn(H2O)n. di dalam ilmu biokimia terdapat beberapa jenis karbohidrat yang memiliki peranan penting, antara lain monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa, ribose), disakarida (laktosa, sukrosa, maltose), dan polisakarida (glikogen pada hewan dan selulosa pada tanaman). Uji kualitatif dapat dilakukan untuk mengetahui keberadaan atau jenis karbohidrat dalam suatu bahan (Syukri, 1999:87)
Karbohidrat adalah senyawa yang mengandung unsur C,H, dan O. senyawa-senyawa karbohidrat memiliki sifat pereduksi karena adanya gugus karbonil dalam bentuk aldehid atau keton. Senyawa ini juga memiliki banyak gugus hidroksil. Karena itu, karbohidrat suatu polihidroksi keton atau turunan senyawa-senyawa tersebut (Ngili, 2010:1).

    V.            ALAT DAN BAHAN
Alat:
Tabung reaksi              5 buah
Rak tabung reaksi       1 buah
Pipet tetes                   6 buah
Penangas                     1 buah
Penjepit                       1 buah
Kertas indicator pH    1 lembar
Stopwatch                   1 buah

Bahan:
Larutan pati 1%          12,5 ml
Iodine encer                secukupnya
HCl pekat                    3 tetes
Benedict                      secukupnya
NaOH                         secukupnya
Larutan N2S2O3              secukupnya

 VI.            LANGKAH KERJA DAN HASIL
Percobaan 1
No.
Langkah Kerja
Hasil
1.
Menuangkan 2,5 ml larutan pati ke dalam tabung reaksi dan didiamkan hingga filtrate dan endapan terpisah.

2.
Pisahkan endapan dengan filtrate dengan menuangkan filtrate ke tabung 2.

3.
Tetesi keduanya dengan iodine hingga berubah warna.
Endapan ditetesi 3 tetes iodine berwarna ungu.
Filtrate ditetesi 11 tetes iodine berubah warna menjadi coklat.

Percobaan 2
No.
Langkah Kerja
Hasil
1.
Menuangkan 5 ml pati dan 3 tetes HCl pekat ke dalam tabung reaksi. Lalu dipanaskan dalam penangas.

2.
Ambil larutan setiap 3 menit sekali dan letakan di pelat tetes. Lalu tambahkan iodine
Warna hilang saat ditetesi 18 tetes pati dan 6 tetes iodine (sebelumnya berwarna ungu ketika ditetesi iodine) waktu yang diperlukan 18 menit 6 detik.
3.
Sisa larutan pati dalam tabung reaksi di netralkan dengan NaOH.
3  tetes NaOH untuk menetralkan.
4.
Lalu diuji benedict dan lihat perubahan yang terjadi.
Berwarna biru dan selanjutnya tidak terjadi perubahan.

Percobaan 3
No.
Langkah Kerja
Hasil
1.
Menuangkan masing-masing 2,5 ml pati dan ke dalam 2 tabung reaksi. Lalu ditetesi dengan iodine.
Berubah warna menjadi biru.
2.
Tabung 1 dipanaskan hingga warna biru hilang.
Larutan berubah warna menjadi bening setelah 01.03 menit dipanaskan.
3.
Diamkan tabung 1 pada rak tabung dan catat waktu hingga terjadi perubahan warna.
Tidak terjadi perubahan warna setelah 1 jam pengamatan.
4.
Tambahkan larutan N2S2O3 pada tabung 2 hingga warna hilang
Larutan berubah warna menjadi bening setelah ditetesi 20 tetes N2S2O3.
5.
Diamkan tabung 2 dalam rak tabung dan catat waktu hingga perubahan warna terjadi.
Warna putih terbentuk setelah 40,31 menit.


VII.            ANALISIS DATA
Ø  Percobaan 1
Endapan pati + 3 tetes iodine à warna ungu
Filtrate pati + 11 tetes iodine à warna coklat

Ø  Percobaan 2
Pati 5 ml + 3 tetes HCl pekat dipanaskan diambil sampel dan ditambahkan iodine à warna ungu
18 tetes pati + 6 tetes iodine à warna hilang
Dinetralkan dengan 3 tetes NaOH pH=7 waktu 18 menit 6 detik
Uji benedict àtidak berubah

Ø  Percobaan 3
Tabung 1 : pati + 4 tetes iodine à warna coklat kebiruan, dipanaskan à warna hilang pada 01.03 menit, didinginkan à terbentuk warna putih.
Tabung 2 : pati + 4 tetes iodin à warna coklat kebiruan + N2S2O3 20 tetes à warna hilang, didiamkan à warna putih setelah 40,31 menit.


VIII.            PEMBAHASAN
Dalam praktikum kali ini dilakukan uji terhadap larutan pati. Uji iodine dan uji benedict untuk mengetahui kandungan karbohidrat di dalam pati. Pada uji iod, pelat tetes diisi dengan bahab yang diuji secukupnya, kemudian larutan iod encer ditambahkan kedalam bahan tersebut. Percobaan dilakukan menggunakan bahan bubuk pati, gum Arab, dan agar-agar (www.academia.edu)
Percobaan pertama larutan pati didiamkan hingga terpisah antara endapan dan filtrate, lalu dipisahkan antara filtrate dan endapan. Saat ditetesi iodine pada endapan pati terjadi perubahan warna menjadi ungu, ini menandakan pada endapan tersebut terdapat kandungan amilosa. Sedangkan filtrate yang ditetesi iodine berwarna coklat, ini menandakan bahwa selain mengandung amilosa, larutan juga mengandung  glikogen. Kepekatan endapan membuatnya cepat bereaksi saat ditetesi 3 tetes iodin sedang filtrate harus 11 tetes baru bereaksi.
Percobaan kedua pati sebanyak 5 ml ditambahkan 3 tetes HCl pekat (6 molar) lalu dipanaskan. Setiap 3 menit diambil sampelnya dan diletakkan pada pelat tetes dan ditambahkan iodine, terbentuk warna ungu yang menandakan pati mengandung amilosa. Tetapi pada saat diteteskan 18 tetes pati dan 6 tetes iodine atau pada saat pemanasan 18 menit 6 detik warna ungu tidak lagi terlihat. Ini disebabkan senyawa iodine hanya stabil dalam larutan dingin. Pada pemanasan, warna biru akan hilang karena molekul pati merenggang, sehingga iod lepas dari kumparan pati (Bintang, 2010:92). Lalu larutan yang tidak ikut direaksikan dengan iodin dinetralkan dengan NaOH sampai pH 7 lalu dilakukan uji benedict. Seharusnya reaksi ini menghasilkan endapan berwarna hijau, kuning, atau merah bata yang menunjukan bahwa larutan pati mengandung glukosa. Tetapi dikarenakan percobaan dilakukan pada larutan pati yang sudah dingin sehingga reaksi tidak terjadi, perlu dilakukan pemanasan kembali agar reaksi terjadi.
Percobaan ketiga, laruta pati pada tabung 1 diteteskan 4 tetes iodine dan perubahan warna menjadi coklat kebiruan, ini karena larutan pati mengandung amilosa. Lalu dilakukan pemanasan tinggi hingga warna hilang selama 1 menit 3 detik. Lalu didinginkan agar warna coklat kebiruan terbentuk kembali. Namun setelah didiamkan 40 menit 31 detik warna tidak kembali, dan hanya terbentuk warna putih. Mungkin ini disebabkan karena pemanasan yang terlalu lama sehingga molekul pati yang merenggang tidak mau merapat lagi. Pada tabung 2, larutan pati ditambah 4 tetes iodin membentuk warna coklat kebiruan lalu ditetesi larutan N2S2O3 hingga warna hilang lalu didiamkan. Setelah diamati selama satu jam warna coklat kebiruan tidak lagi terbentuk. Ini disebabkan reaksi pati dengan iodin telah diuraikan oleh N2S2O3.

 IX.            KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan:
1.         Karbohidrat terdapat pada pati 1%.
2.         Warna biru/ungu yang dihasilkan pada penambahan iodin pada larutan pati menandakan larutan pati mengandung amilosa.
3.         Endapan yang dihasilkan saat pati direaksikan dengan benedict merupakan ciri benedict mengandung glukosa.
4.         Pemanasan menyebabkan molekul pati merenggang sehingga iod lepas dari kumparan pati dan warna biru/ungu hilang.

    X.            DAFTAR PUSTAKA
Bintang, Maria. Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta: Erlangga. 2010.
Ngili, Yohanis. Biokimia Dasar. Bandung: Rekayasa Sains. 2010.
Syukri, S. Kimia Dasar 3. Bandung: Penerbit ITB. 1999.
Anonim. www.academia.edu/6162141/Uji_karbo_ii. Diakses pada 26 April 2014 pukul 05.31 WIB